APAKAH HIPNOSIS PINTU GERBANG KE DUNIA KETIDAKSADARAN?
Oleh: Yusdi Lastutiyanto
Hipnosis sampai saat ini memiliki banyak definisi, mulai dari sebuah cara untuk untuk mempengaruhi orang lain, sebuah proses membangun ketemu, penanaman ide, penerimaan ide dan sebuah keadaan fokus sampai rileks.
Pola hipnosis sendiri bergantung dengan tokoh apa yang mendampinginya, jika kita gunakan pendekatan Franz Anton Mesmer maka berbau energi, jika kita sematkan temuan James Braid maka tentu ada keadaan fokus dan rapport, Jika kita telaah dari Jean Martin Charcot maka hipnosis berkaitan dengan medis, Berheim berkaitan dengan sugesti dan Emile Coue auto sugesti dengan prinsip repetisi.
Banyak tokoh lainnya yang juga punya persona sendiri dengan hipnosis, dan tentu tokoh yang paling berpengaruh adalah Sigmund Freud.
Temuan Freud tentang dunia ketidaksadaran yang merupakan gudang memori yang berisikan pengalaman trauma yang ditekan (represi) sampai dengan pengaruh masa tumbuh kembang masih menjadi topik menarik sampai saat ini.
Lahirnya pemikiran Freud ini banyak membuat orang mempercayai bahwa adanya dunia dalam pikiran seseorang yang bekerja aktif setiap hari, untuk memproses sampai menyimpan informasi yang didapat dari panca indra, dunia itu apa yang kita kenal saat ini dengan nama pikiran bawah sadar.
Selain ini proses psikoterapi dimasa Freud banyak melakukan analisa terhadap pengalaman berpikir seseorang dan berinteraksi dengan dunia ketidaksadaran seseorang, tujuannya adalah tentu untuk mencari pemaknaan baru yang berdampak penyembuhan.
Hal ini juga mempengaruhi pemikiran Carl Gustav Jung sebagai murid Freud terkait bagaimana dunia ketidaksadaran seseorang di isi oleh pengalaman dimasa lampau, yang membedakan diantara keduanya adalah tentang pengalaman masa kecil dan ketidaksadaran kolektif yang tersimpan di memori jangka panjang.
Dari beberapa buku yang saya baca Sigmund Freud meninggalkan hipnosis dan beralih menggunakan analisa mimpi dan asosiasi bebas untuk mengeksplorasi ketidaksadaran seseorang, salah satu alasan Freud meninggalkan hipnosis adalah bisa jadi karena pada saat itu hipnosis masih kental dengan konsep sugesti, sehingga muncul ketidakpuasan Freud untuk berinteraksi dengan pikiran bawah sadar seseorang, oleh karena itu Freud fokus pada konsep analisa berpikir klien.
Jika kita mau menggunakan definisi hipnosis adalah sebuah keadaan, maka konsep _trance_ sebagai cara untuk mengeksplorasi ketidaksadaran sudah terjadi di setiap proses psikoterapi, apalagi jika kita mau menggunakan definisi gelombang otak, sebab saat seseorang dieksplorasi pikiran bawah sadarnya, tentu perlu fokus dan rileks, sehingga pengalaman yang direpresi atau terlupakan bisa akses untuk diubah dan menjadi media penyembuhan.
Judul tulisan ini adalah pertanyaan, apakah hipnosis merupakan pintu gerbang ke dunia ketidaksadaran?
Tentu tidak!, sebab banyak pendekatan lain yang juga bisa digunakan untuk berinteraksi dengan dunia pikiran bawah sadar, hanya saja caranya yang berbeda.
Jika Sigmund Freud menggunakan analisa mimpi, psikoanalisa dan asosiasi bebas untuk mengeksplorasi memori seseorang, hipnosis punya hipnoanalisa yang juga bertujuan mencari memori spesifik yang bisa jadi tidak memberdayakan dan penghambat mental.
Jika Carl Gustav Jung punya konsep _Active Imagination, Inner work sampai shadow work, maka saat ini hipnosis memiliki parts therapy sampai teman teman imaginer.
Jika Phil Stuzt seorang psikiater kenaamaan Hollywood yang saat mengembangkan Active Love, maka hipnosis punya konsep Anchoring
Saya tidak mau mengatakan bahwa hipnosis bisa bekerja dibanyak tema-tema psikoterapi, tapi jika kita mau menggunakan prinsip modeling dan bertumbuh, tentu banyak hal yang masih bisa dikembangkan untuk kebaikan.
Dan ternyata menurut saya untuk berinteraksi dengan pikiran bawah sadar bisa dilakukan sendiri, misalnya meditasi, melamun, mendengarkan musik, baca buku dan menulis, tentu tujuannya bisa sampai mengubah insight berpikir.
Jadi, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berinteraksi dengan pikiran bawah sadar kita yang sangat cerdas, sebab pikiran bawah sadar akan menerima apapun yang kita rekam, mulai dari suatu nilai, keyakinan dan pemaknaan yang menjadi memori dan referensi berpikir.
Jika memang memori itu ada dan tersimpan di memori jangka panjang kita, maka ada banyak cara bisa kita gunakan untuk mengeksplorasinya untuk perbaikan diri atau penyembuhan.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih
Jakarta, 4 Februari 2023
#happyweekend
www.hipnotisjakarta.com
www.olahpikir.com